Training Sales Marketing : Efek kata TAPI buat berjualan

Semangat pagi, kembali lagi bersama saya coach Antonius Arif dalam training sales marketing membahas topik efek kata TETAPI / TAPI untuk berjualan. Menurut struktur bahasa, kata tetapi atau tapi bermanfaat untuk menghilangkan kata didepannya. Misalkan seorang sales mengatakan : saya tahu mungkin anda mengatakan mahal tetapi dengan manfaat yang didapatkan anda dijamin puas bila menggunakannya. Maka kata mahal dan dilanjutkan kata tetapi akan mengabaikan atau menghilangkan kata didepannya.

Nah apa yang mau saya bahas di training sales dan marketing disini? Efek kata tetapi atau tapi tidak bisa digunakan dalam situasi tertentu dan efeknya bakal membuat orangnya mengabaikan penawaran anda. Kecuali anda sebagai sales memang berencana men training pikiran prospek anda untuk melakukan hal itu dan kata tetapi akan membuat orang semakin menolak dan resistance. Saya ambil contoh dalam konteks prospek menolak membeli dan sales mencoba untuk membujuknya. Sudah siap men training diri anda untuk sales dan marketing anda lebih keren lagi? Yuk kita mulai men training nya.

Prospek : saya tidak butuh

Sales : tapi pak, anda belum mendengarkan penjelasan saya.

Contoh lain dalam aplikasi sales dan marketing

Prospek : asuransi merk x itu banyak yang komplain. Klaimnya susah.

Sales : tetapi pak, itu pasti agennya yang tidak bertanggungjawab.

Nah apa efek yang terjadi setelah si sales mengatakan tetapi. Yang terjadi prospek akan semakin ngotot dan menyerang. Bila anda tidak percaya silahkan anda coba ya 🙂 bila anda merupakan sales dan marketing yang berpengalaman pasti pernah merasakan hal ini kan?

Ini pengalaman saya kemaren di Mall Gandaria city. Ada satu restaurant baru makanan mie Thailand dan memajang harga yang menurut saya cukup fantastis dan membuat saya dan istri serta anak – anak untuk mencobanya. Tempatnya tidak terlalu ramai dan tamu  hanya setengah dari kapasitas tempat. Padahal itu jam makan siang. Yang membuat saya penasaran adalah Karena 1 mangkuk mie diberikan harga Rp. 7.000 – Rp. 8.000 dengan kuah macam – macam. Salah satunya kuah tom yam. Saya sangat suka kuah tom yam karena asam manis. Dan saat saya samperin dan mau masuk ke tempat tersebut, istri saya bertanya kepada pelayan yang menjaga didepan. Dan pelayan wanita tersebut tidak ada senyum dan cuek. Bukan menawari dengan semangat seperti kalau anda pernah ke mall Aeon di BSD tempat penjualan ramen, wuihhh mereka semangat menawarkannya. Apalagi kita tahu kalau semangat itu bakal menular. Istri saya bertanya karena harganya mengalahkan mie ayam kaki lima, “ mbak, benarkah harganya itu segitu?” Dan mbak nya menjawab sambil dia masuk ke dalam, “iya tapi porsinya kecil banget ya” dan tidak tahu bagaimana saya dan istri jadi tidak berminat. Padahal secara logika kalau 7500 itu murah mau kecil porsi kan tidak apa – apa ya masih bisa makan 2 mangkuk kan? Kenapa tidak jadi masuk? Saya dan istri nga tahu secara insting langsung tidak jadi. Loh loh, apa yang terjadi? Setelah saya dan istri serta anak – anak menjauh langsung sadar dan mengatakan, “ wah sepertinya pelayan tadi tidak ditraining sales dan marketing bagaimana menjadi pelayan yang baik.” Istri saya menjawab, “iya ya. Bagaimana supaya orang mau masuk ya? “ Saya menjawab “ coba tadi dia mengatakan, betul pak Rp. 7.500 dan porsinya kecil dan enak loh pak. Bisa nambah 2 mangkuk malah pak” sambil senyum. Pasti saya akan masuk ke sana. Atau saya tambahkan, bila masih mau menggunakan kata tapi atau tetapi dan orangnya tetap masuk bagaimana? Nah ini caranya dan sambil senyum dan berkata dengan riang “ betul pak harganya Rp. 7500 dan porsinya kecil ya. Tapi tidak usah khawatir karena rasanya enak pasti bisa nambah 2 porsi dan masih Rp. 15.000. Tetap murah kan pak? Yuk masuk (sambil gesture tangannya mengarahkan masuk)” dijamin saya bakal masuk. Lah jangan – jangan yang membuat tempat kita ramai atau sepi karena pelayannya tidak ditraining menggunakan kata-kata yang tepat. Dia sudah nempel poster besar sesuai dengan kaidah sales dan marketing eh masih tidak efek pula ke penjualan karena pelayananya tidak ditraining. Nah loh.

Sangat saya anjurkan berhati – hati menggunakan kata tetapi. Kata tetapi menurut NLP masih bisa berguna bila anda sendiri yang mengucapkan dan anda sendiri yang menghapusnya dan prospeknya belum bicara keberatan yah. Contoh yang diatas ya : pak/ bu mie nya ini harganya Rp. 7500 dan porsinya kecil tetapi enak loh bu/pak. Apalagi kalau nambah 2 mangkuk masih Rp. 15.000, murahkan? Yuk masuk pak. Pasti dijamin masuk. Atau contoh lain lagi : saya tahu banyak customer yang bicara tidak punya uang tetapi ketika mereka tahu manfaatnya bernilai jauh diatas harga yang dibayarkan pasti berpikir ulang tentang tidak punya uang.

Dari contoh – contoh diatas, penggunaan kata tetapi / tapi yang tepat akan memperkuat penjualan dan penggunaan kata tetapi yang tidak tepat akan melemahkan. Jadi apa yang anda mau training pikiran anda agar sales dan marketing anda menjadi lebih dahsyat. Semua kembali kepada anda.

Cukup dulu pembahasan dari training – training sales dan marketing hari ini semoga berguna untuk membuat anda sebagai sales dan marketing mendapatkan hasil penjualan yang meningkat. Sampai jumpa ditulisan saya dari training sales dan marketing

Salam performance

“Your Achievement is Our Mission”

Oleh : Antonius Arif

Antonius Arif

Seorang praktisi berpengalaman lebih dari 20 tahun dari level Salesman hingga
Sales Director yang berprestasi hingga mendapatkan Penghargaan Nasional &
Asia Tenggara, dan juga penulis lebih dari 13 buku Best Seller serta
salah satu Licensed Trainer of NLP yang diakui langsung oleh Father of NLP Dr Richard Bandler. Saat ini menjadi Pelatih dan Trainer Sales & Personal Development yang banyak membantu perusahaan dan individu untuk mencapai target mereka.

Untuk mengundang Coach Arif sebagai Learning Partner di perusahaan Anda,
silahkan menghubungi contact person ( Anna – 0813-1790-7001 )

Silahkan share atau bagikan artikel ini supaya manfaatnya sampai ke rekan-rekan Anda.

Posted in Artikel, Sales & Marketing and tagged .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *